Hening nian malam ini, sehening jiwa yang tengah dikepung luasnya lautan keilmuan
Pada malam yang singgah penantian itu hadir, pada raga yang resah penampakan itu jadi nadir
Kadang tiupan sang angin pun hanya selintas bertepi dalam pikiran. Itupun dalam balutan duka yang sesekali menghampiri
Kilau cahaya aksara nan bermakna melambai menyambut berjuta kisaran hidup, diantara jelaga kekurangan diri, ada kisah yang menyeruak dan coba mengejarnya
Kilau cahaya aksara nan bermakna melambai menyambut berjuta kisaran hidup, diantara jelaga kekurangan diri, ada kisah yang menyeruak dan coba mengejarnya
Liukan kisah dari sahabat telah mengobati dahaga yang terjaring diantara helaian kawat berserat yang tertanam sampai dasar tanah
Dan menyembul menjadi tumpukan kabar berita yang sengaja ditumpah ruahkan sekedar melepas penat ataupun rasa gembira
Ku coba menyaring dan bertabiat akan sisi kebaikannya
Niscaya kebesaran hati menjemput ku mencari arti dan paham
Ya, waktu terlalui dengan dentingan kalimat yang sayang untuk dilalui
Dan menyembul menjadi tumpukan kabar berita yang sengaja ditumpah ruahkan sekedar melepas penat ataupun rasa gembira
Ku coba menyaring dan bertabiat akan sisi kebaikannya
Niscaya kebesaran hati menjemput ku mencari arti dan paham
Ya, waktu terlalui dengan dentingan kalimat yang sayang untuk dilalui
Kabar malam ku menghampiri, kawan.
Hm ... met malam Mak, moga maksudnya sedang tidak di titik nadir :)
ReplyDeleteAlhamdullilah sedang berada dalam pencapaian mak Mugniar, sesuai harapan yang diimpikan tentunya, makasih mak udah mampir ya :)
Deleteaksara berangkai mengandung sejuta makna menuntaskan kerinduan yang tiada bertepi...luarbiasa...
ReplyDeletekeep happy blogging always...salam dari Makassar :-)
Siyap Om Hari.. Alhamdullilah masih bisa berkarya. Makasih ya Om..
DeletePersonifikasi kebesaran atau hanya salah ketik....
ReplyDelete"menjemputKu
eruvierda, tentunya personifikasi kebesaran dong..
DeleteTerima kasih ya sudah mampir dimari :)
salam sahabat
Nice Post :D
ReplyDeleteterus berkarya :D
Reza, hihi Terima kasih atas kunjungannya, ya :)
DeleteSaya suka nuansanya Jeng
ReplyDeleteTerima kasih
Salam hangat dari Surabaya
Wah, P'de senengnya saya dikunjungi panjenengan, terima kasih ya..
DeleteSalam hangat dari Jakarta-Bandung
selamat Pagi Mba, hm sepertinya ini Kunjungan Perdana saya... Artikel di atas Puisi ya Mba ? Kalau Puisi bisa dijelaskan Mba Inti dari Pusinya ? Saya juga dulu banyak menulis Puisi di dalam Blog Pribadi saya...
ReplyDeleteMas Hayardin, terima kasih sudah mampir, iya ini puisi mas, inti dari puisi ini adalah, kerinduan saya memposting tulisan, atau menulis kembali setelah agak vakum beberapa minggu, dan merasa iri melihat hasil tulisan orang yang "Rutin" mengisi blognya, mudah2an ini bisa menjawab pertanyaannya, ya.
DeleteOk, nanti saya kunjungi blog-nya ya, kalau urusan puisi saya selalu tertarik..
Salam sahabat
Kok bisa sih bikin kalimat dengan ritma yang cantik2 gitu. Hadir-nadir.. jelaga kekurangan diri.. helaian kawat berserat... aku belajar penggunaan kosa kata dari puisimu mak. Kerennn.
ReplyDeleteHihihi, mab Ade dipuji sama dikau sesuatu banget yaah, secara emang dikau Penulis beneran :)
DeleteKarena pada dasarnya saya tipe romantis kali ya, dan nulis puisi itu malah lebih mudah ketimbang bikin cerpen apalagi novel. Ga kaya dikau yang sudah ngeluarin Buku-buku hebat.
fotonya bagus :)
ReplyDeleteYeaa, mak Myra mah.. foto-nya doang yang dinilai.. hihihi
Deletefotonya itu loh, cahaya matahari kalau lagi irit begitu jadinya keren bgt mba..
ReplyDeleteemang keren fotonya, makanya kujadikan DP mbak.
DeleteTerima kasih telah mampir ya :)