Sejenak terdiam menerawang kisah yang mengganggu
seolah perbuatan mencengkrang akan kemampuan
takdir tak bisa terhindar tabir yang selalu menyulut api semangat
menakjubkan perbuatan itu
sesaat lalu menghampiri secepat kilat mengelilingi hendak pergi
gemuruh siulan menghentakkan sanubari dan mencoba mendekati
tapi ku bisa menghindari dari kejaran yang tak hakiki
menatap malam sekedar menyongsong pagi mendekap dalam seumpama masih ada haga diri
terseok melaju tersungkur di tengah penjuru
meraba makna hati, meneliti artian diri
untuk apa aku hidup dan untuk apa aku sanggup
hanya sang waktu yang dapat menunggu..dan akan berlalu
sepaham apa diri menjalani seperti apa hati memaknai
sanggup ku berbuat sanggup pula ku bertanggung jawab
hanya mahligai tekad yang bisa mnjembatani
ku tak lari.
Aku paling sulit menterjemahkan puisi 2 begini
ReplyDeletetapi tetap menikmatinya
yuuk belajar bikin puisi mas..kita nanti saling berpuisi ria..
Deleteindah lho menuangkan alam fikiran kita disebait puisi.
dengan hati tentunya..
Idem sama komentar Pak Insan Robbani di atas...
ReplyDelete'agak susah untuk mencerna'
tapi suka dengan bahasa-bahasa puisi :)
yups hanya seorang dengan penjiwaannya mampu menguraikan setiap bait puisi yang tertuang..
Delete